Info Penting
Selasa, 18 Feb 2025
  • Di tengah dunia yang penuh tantangan, mari kita bersama-sama menanam benih kedamaian, saling menghormati, dan memperkuat rasa kemanusiaan. Perdamaian dimulai dari langkah kecil, dari diri kita sendiri. Selamat Hari Perdamaian Dunia 2024
  • Di tengah dunia yang penuh tantangan, mari kita bersama-sama menanam benih kedamaian, saling menghormati, dan memperkuat rasa kemanusiaan. Perdamaian dimulai dari langkah kecil, dari diri kita sendiri. Selamat Hari Perdamaian Dunia 2024
19 Oktober 2024

Pelatihan Pembuatan Jamu Herbal di Desa Silulu: Mengangkat Potensi Kesehatan Tradisional

Sab, 19 Oktober 2024 Dibaca 77x Konservasi / Lingkunan Hidup / Penyehat Tradisional

Simalungun, 18 Oktober 2024 – Yayasan BITRA Indonesia, bersama dengan P-APASU, mengadakan pelatihan pembuatan jamu herbal yang diadakan di Desa Silulu. Kegiatan ini dihadiri oleh 25 peserta yang merupakan penyehat tradisional dampingan BITRA. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, khususnya dalam bidang kesehatan.

Kegiatan ini difasilitasi oleh Misdi Saputra dan Sudarmanto dari BITRA Indonesia, serta Sri Mawarsi dari P-APASU, yang memiliki pengalaman luas dalam pengobatan herbal. Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan berbagai teknik pembuatan jamu herbal yang aman dan efektif, serta mengenal berbagai jenis tanaman obat yang tumbuh di sekitar mereka.

“Pelatihan ini sangat penting untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat jamu herbal dalam meningkatkan kesehatan. Kami berharap, para penyehat tradisional dapat lebih memahami cara meracik jamu yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat,” ungkap Misdi Saputra saat membuka acara.

Selama pelatihan, peserta diajarkan berbagai teknik pembuatan jamu herbal, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga penyimpanan yang tepat. Peserta juga mendapatkan pengetahuan mengenai manfaat berbagai jenis herbal yang umum digunakan dalam pembuatan jamu. “Kami ingin peserta tidak hanya tahu cara membuat jamu, tetapi juga memahami manfaat kesehatan yang terkandung dalam setiap bahan yang digunakan,” tambah Sudarmanto.

Sri Mawarsi dari P-APASU juga menekankan pentingnya kolaborasi antara penyehat tradisional dan masyarakat. “Penyehat tradisional memiliki peran penting dalam masyarakat, terutama dalam menyediakan alternatif pengobatan yang alami. Pelatihan ini diharapkan dapat memberdayakan mereka untuk lebih mandiri dan profesional dalam praktiknya,” ujarnya.

Peserta antusias mengikuti setiap sesi pelatihan, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dan diskusi yang berlangsung. Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memperkuat jaringan antar penyehat tradisional di daerah tersebut.

Salah satu peserta, Lisda, mengungkapkan antusiasmenya setelah mengikuti pelatihan. “Saya sangat senang bisa belajar langsung dari para ahli. Ini memberi saya pengetahuan baru tentang cara membuat jamu yang tidak hanya enak, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan keluarga dan masyarakat,” kata Lisda.

Pelatihan ini juga menekankan pentingnya kesadaran akan potensi pengobatan herbal yang ada di lingkungan sekitar. Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap kesehatan alami, diharapkan jamu herbal dapat menjadi salah satu alternatif dalam menjaga kesehatan masyarakat, sekaligus meningkatkan perekonomian lokal.

Dengan kegiatan ini, BITRA Indonesia berharap dapat mendorong peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan jamu herbal. Diharapkan, para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam praktik sehari-hari, sehingga jamu herbal dapat menjadi alternatif pengobatan yang lebih dikenal dan dipercaya di masyarakat. Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam melestarikan tradisi pengobatan herbal di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar