Kelompok Kerja (Pokja) Iklim dan Bencana bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Horas Jaya mengadakan audiensi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Simalungun (14/11). Pertemuan ini bertujuan untuk mempresentasikan rencana aksi adaptasi perubahan iklim dan usulan program mina padi sebagai solusi ketahanan pangan berbasis komunitas.
Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya yang dilakukan di Desa Pamatang Panai dan Panombeian, di mana masyarakat telah merumuskan strategi adaptasi perubahan iklim. Dokumen strategi ini mencakup berbagai rekomendasi untuk pengurangan risiko bencana dan pengelolaan sumber daya berbasis komunitas, seperti pengelolaan air dan penerapan teknologi pertanian berkelanjutan.
Fokus Audiensi
Audiensi ini bertujuan untuk:
- Menyampaikan rencana aksi pengurangan risiko bencana dan iklim di Desa Pamatang Panei kepada pihak terkait di Kabupaten Simalungun.
- Mengusulkan program mina padi sebagai solusi adaptif, yang memadukan budidaya padi dan perikanan untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus menghadapi dampak perubahan iklim.
- Mendiskusikan langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan bersama pemangku kepentingan, termasuk dukungan dana, teknologi, dan pelibatan narasumber ahli.
Sebanyak 23 peserta hadir dalam audiensi ini, melibatkan perwakilan Tim Pokja Iklim dan Bencana, pemerintah desa, dan Kelompok Tani Panombeian. Kegiatan ini difasilitasi oleh Wakil Direktur BITRA Indonesia, Iswan Kaputra, bersama Tim CDE yang terdiri dari Berliana Siregar, Sudarmanto, dan Gregorius Saragih.
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Simalungun menyambut positif usulan program yang diajukan. Program mina padi dipandang sebagai solusi inovatif yang tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan pertanian, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan masyarakat desa. Dalam diskusi tersebut, pihak dinas juga menyampaikan dukungannya untuk melibatkan tenaga ahli dan sumber daya yang diperlukan guna merealisasikan program tersebut.
Dengan keberhasilan audiensi ini, kelompok masyarakat bersama BITRA Indonesia akan terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan implementasi program berjalan efektif. Diharapkan, kolaborasi ini dapat menjadi model keberhasilan dalam adaptasi perubahan iklim dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa.
Pertemuan ini tidak hanya menjadi momentum penguatan sinergi antara masyarakat dan pemerintah, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim secara berkelanjutan di Kabupaten Simalungun.
Tinggalkan Komentar