Selasa (9/7), Tim Pokja Iklim Nagori Pematang Panei bersama Pemerintah Nagori Panombeian Panei melakukan audiensi dengan UPTD Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Siantar Simalungun di kantor UPTD PUPR Pematang Siantar. Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan diskusi penilaian risiko iklim dan bencana (PACDR) yang telah berlangsung pada Mei hingga Juni 2024 lalu.
Lasdi Hutabalian, Ketua Tim Pokja Iklim, menyampaikan beberapa permasalahan penting yang dihadapi masyarakat Nagori Pematang Panei. Salah satu isu utama adalah perbaikan saluran irigasi yang rusak, yang menyebabkan distribusi air menjadi tidak lancar. Selain itu, Lasdi juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap berkurangnya debit air sungai yang disebabkan oleh pengambilan air oleh perusahaan air minum dari mata air yang sama, yang seharusnya juga digunakan untuk kebutuhan irigasi pertanian.
“Kami berharap perbaikan saluran irigasi yang rusak dapat segera dilakukan, karena hal ini sangat berdampak pada distribusi air untuk pertanian kami,” ujar Lasdi. “Selain itu, kami juga memohon perhatian terhadap pengambilan air oleh perusahaan air minum yang menyebabkan berkurangnya debit air sungai, sehingga mempengaruhi ketersediaan air untuk pertanian.”
Menanggapi penyampaian tersebut, Julianto Tridarso, Kepala Seksi Sumber Daya Air dan Cipta Karya UPTD Pematang Siantar, memberikan apresiasi atas kehadiran BITRA Indonesia dan Tim Pokja Iklim yang telah menyusun rencana aksi adaptasi iklim. “Kami sangat mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh BITRA dan Tim Pokja Iklim dalam menyusun rencana aksi adaptasi iklim. Ini merupakan inisiatif yang sangat baik dan perlu didukung,” kata Julianto.
Ia juga menyarankan agar masyarakat tidak hanya beraudiensi dengan UPTD Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Sumber Daya Air (SDA) Siantar Simalungun, tetapi juga dengan Pemerintah Kabupaten Simalungun, khususnya Dinas PSDA, untuk melibatkan mereka dalam mencari solusi yang komprehensif. “Kami menyarankan agar masyarakat juga beraudiensi dengan Pemkab Simalungun, terutama Dinas PSDA, dan melibatkan mereka dalam setiap langkah yang diambil, dan kami juga bersedia untuk dilibatkan dalam audiensi tersebut,” tambahnya.
Berliana Siregar, Manager CDE BITRA Indonesia yang mendampingi masyarakat dalam audiensi tersebut, menyampaikan harapannya agar pertemuan ini dapat menghasilkan solusi nyata untuk mengatasi permasalahan air yang sangat krusial bagi pertanian. “Kami berharap ada solusi konkret yang dapat diambil untuk mengatasi masalah air ini, mengingat air sangat penting untuk pertanian, terutama di tengah tantangan perubahan iklim,” ungkap Berliana.
Audiensi ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dalam menangani permasalahan yang dihadapi masyarakat Nagori Pematang Panei, terutama dalam hal adaptasi terhadap perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Tinggalkan Komentar