Meskipun perempuan merupakan kelompok mayoritas di Indonesia, mereka sering kali berada dalam posisi yang termarginalkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Hal ini terjadi karena kuatnya budaya patriarki yang masih mendominasi masyarakat Indonesia. Budaya ini cenderung menempatkan laki-laki di posisi yang lebih tinggi, sementara perempuan ditempatkan pada posisi subordinat dan sering kali hanya diakui perannya dalam ranah domestik. Pemahaman yang keliru bahwa ketidakadilan yang dialami perempuan adalah hal yang alami, membuat situasi ini semakin sulit untuk diubah.
Di berbagai sektor kehidupan, perempuan masih tertinggal dalam hal kualitas hidup jika dibandingkan dengan laki-laki. Mereka sering kali dilecehkan dan belum diakui sebagai mitra sejajar dengan laki-laki, meskipun secara konstitusi (UUD 1945) tidak ada perbedaan hak antara laki-laki dan perempuan. Misalnya, dalam hal pendidikan, masih ada anggapan bahwa laki-laki lebih berhak mendapat pendidikan karena perempuan dianggap hanya akan berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Kondisi ini menghambat potensi perempuan untuk berkontribusi secara maksimal dalam keluarga, masyarakat, dan pembangunan nasional. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui pendidikan gender menjadi langkah penting untuk mengubah stigma
Terkait kondisi tersebut, berupaya meningkatkan kesadaran gender pada masyarakat, Yayasan BITRA Indonesia, mengadakan pendidikan dan pelatihan gender dasar bagi kelompok dampingan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 28 hingga 30 Agustus 2024, di UPTD. Mekanisasi Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumut, Jln. AH Nasution Kota Medan Pelatihan ini dirancang khusus untuk meningkatkan pemahaman gender di kalangan peserta yang berasal dari empat kabupaten, yaitu Simalungun, Serdang Bedagai, Deli Serdang, dan Langkat.
Program pendidikan gender dasar yang dilaksanakan oleh BITRA Indonesia bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai gender. Program ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri di kalangan perempuan agar mereka dapat terlibat aktif dalam pengambilan keputusan di berbagai sektor. Selain itu, diharapkan melalui program ini, kesadaran kritis peserta terhadap relasi yang sejajar antara perempuan dan laki-laki dapat terbangun dengan baik.
Dra. Rusdiana, Direktur Yayasan BITRA Indonesia, dalam kata sambutannya menyatakan, “Pendidikan gender ini bukan hanya tentang memberi pengetahuan, tetapi juga membangun keberanian dan kesadaran bahwa perempuan memiliki peran yang sama pentingnya dengan laki-laki dalam semua aspek kehidupan. Kami berharap melalui pelatihan ini, para peserta tidak hanya memahami konsep gender, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga maupun di komunitas mereka.”
Pendidikan gender dasar ini menggunakan metode pendidikan populer yang partisipatif, di mana proses pembelajaran dilakukan secara dua arah, terbuka, dialogis, dan saling menguatkan. Fasilitator bertindak sebagai pengarah yang membantu peserta untuk memahami konsep-konsep yang disampaikan, sambil mendorong mereka untuk aktif berdiskusi dan bertukar pikiran.
Kegiatan ini diikuti oleh 26 peserta yang terdiri dari perempuan dan laki-laki dari kelompok dampingan BITRA Indonesia. Peserta berasal dari berbagai daerah di empat kabupaten, yakni Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Simalungun. Pelatihan ini dipandu oleh dua fasilitator dari Yayasan BITRA Indonesia, yaitu Dra. Rusdiana dan Erika Rosmawati Situmorang, SH.
Melalui pendidikan ini, Yayasan BITRA Indonesia mengambil langkah nyata dalam mengatasi ketidakadilan gender di masyarakat. Dengan meningkatnya pemahaman dan kesadaran kritis di kalangan peserta, diharapkan mereka dapat berperan lebih aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara gender. Kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga sebuah upaya penting untuk memberdayakan perempuan dan memperkuat peran mereka dalam keluarga, masyarakat, dan pembangunan nasional.
Penutup dari Dra. Rusdiana menegaskan pentingnya pendidikan ini, “Kami di BITRA percaya bahwa kesetaraan gender adalah fondasi bagi masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Melalui pendidikan ini, kami berharap dapat mencetak generasi yang sadar dan peka terhadap pentingnya kesetaraan gender, serta siap menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing.”
Tinggalkan Komentar