TC Kebun Polikultur (TCSS)

TC PPPT Mangga Dua

Info Desa

Partners

Past Supporting Partners & Experience

Majalah/Newsletter

Hasil Riset

Flag Counter

Organik, Pola Pertanian yang Menjaga & Merawat Alam

11/04/2020 , , , , ,

Profil Petani

Jumino, Krtua PAMOR Sedang Bedagai. |

“Aku memiliki keinginan yang sangat besar dengan mengajak seluruh masyarakat desa untuk menjaga lingkungan. Aku sampaikan pada mereka, pestisida kimia dapat merusak kita, keluarga serta orang lain. Maka hentikanlah! Mari kita bertani secara organik”, demikian seru Jumino, petani organik yang lahir tahun 1969 di Desa Lestari Dadi, Pegajahan, Serdang Bedagai, saat bitra.or.id berkunjung ke desanya, medio April 2020 lalu. Dengan usia 51 tahun, tidak menyurutkan langkahnya untuk memotivasi dan tetap mengajak warga desa agar menjaga lingkungan dengan cara bertani secara organik.

“Aku percaya dan yakin air sawah itu bersih! Karena orang tuaku bertani tanpa memasukkan bahan kimia ke dalam sawahnya!” Demikian kenang Jumino waktu mereka kecil dahulu, saat ayahnya kerap mengajaknya ke sawah, dia  dan ayahnya tidak sungkan-sungkan meminum air sawah saat haus. Pengalaman ini terus membekas pada diri Jumino, karnanyalah dia ingin mengembalikan alam persawahan seperti masa yang masih serba alami dan murni dahulu, dengan pola pertanian organik.

Jumino melakukan uji coba pembuatan pestisida yang disebut pestisida nabati untuk sebutan pestisida alami yang ramah lingkungan dan dibuat sendiri. “Pertama kali aku mencoba membuat dan menerapkan pestisida nabati yang ramah lingkungan ini pada sawahku, tidak ada serangan hama datang ke sawahku. Sementara sawah tetangga yang menggunakan bahan kimia masih diserang hama.” Demikian kenang Jumino saat membandingkan sawah yang digarapnya dengan pestisida nabati racikannya dengan sawah tetangganya yang menggunakan pestisida kimia konvensional.

Tahun 2018 bapak lima anak ini, berkelompok tani mendapatkan pendidikan, pekatihan serta pembelajaran tentang pertanian organik dari BITRA Indonesia. Menurutnya apa yang didapat dari BITRA adalah ilmu yang baru dan menjadi alat penguat untuk mengajak masyarakat pedesaan supaya kembali pada pola selaras alam untuk menjaga lingkungan. “Alam harus kita jaga, rawat dan kelola secara baik. Bertani organik adalah salah satu caranya.” Demikian satu hal yang paling dan selalu beliau ingat dari banyaknya materi dan kegiatan belajar yang beliau ikuti. “Ini pesan moral sederhana, namun sangat membekas dan saya pegang teguh untuk menerapkan pertanian organik.” Demikian semangat Jumino.

Saat ini, anak kedua dari lima bersaudara ini, menjabat Ketua Penjamin Mutu Organis (PAMOR) Serdang Bedagai. PAMOR merupakan sistem penjamin mutu organik partisipatif yang melibatkan produsen (petani kecil) dan pihak lain yang berkaitan dengan sistem (pedagang, konsumen, LSM pendamping dan pemerintah dalam penilaian dan pengakuan pemenuhan standar organiknya.

Menurut Jumino, menjadi Ketua PAMOR tidaklah mudah. Karena harus memimpin dan mengelola kelompok organik dari berbagai desa pertanian di Serdang Bedagai. Impiannya sederhana, setidaknya anak cucu ke depan mampu menciptakan lingkungan sehat dengan bertani organik. Tidak terus menerus menuangkan kimia di lahan yang dimiliki. “Bertanilah dengan sehat! Jika tidak. Bisa membunuh diri sendiri dan orang lain secara perlahan”. Begitu pesan terakhirnya menutup perbincangan. (QA)

Search

Arsip

Desa Penerap SID di Sumut

Data Kelompok

Kab/Kota Lk Pr Jlh Jlh Kel
Langkat 173 142 315 12
Binjai 26 31 57 3
Deli Serdang 783 766 1549 31
Serdang Bedagai 815 620 1435 49
Tebing Tinggi 36 126 162 5
Batu Bara 26 170 196 5
Lab Batu Uatara 490 306 796 2
Jumlah 2349 2161 4510 107