Sekitar 150 petani yang tergabung dalam Serikat Tani Simalingkar Bersatu dan Serikat Tani Mencirim Bersatu Kabupaten Deliserdang, yang sedang menjalankan aksi berjalan kaki menuju Jakarta, difasilitasi Pemkab Sergai menginap di rumah dinas bupati di Sei Rampah, berhubung sudah kemalaman tiba di Sergai, Jumat (26/6/2020) malam.
Pantauan di komplek rumah dinas bupati sekira pukul 22.00 WIB, para petani yang terdiri dari kaum bapak dan ibu-ibu, serta pemuda tersebut, tampak sedang beristirahat tidur-tiduran secara berkelompok dengan beralaskan tikar dan ambal yang disediakan Pemkab Sergai yang dibentangkan di pelataran rumah dinas bupati.
Bahkan, di antara petani tersebut, ada yang telah berusia 70 tahun.
Dewan Pembina Serikat Tani Simalingkar Bersatu dan Serikat Tani Mencirim Bersatu, Aris Biyono (42) kepada hariansib.com mengatakan, masyarakat petani Simalingkar dan Mencirim nekad melakukan aksi berjalan kaki ke jakarta dalam rangka mencari keadilan untuk memperjuangkan hak tanah masyarakat petani yang menurutnya saat ini dikuasai oleh pihak PTPN II.
Dikatakannya, sebelumnya masyarakat petani telah mengadukan permaslahan tanah ini ke pemerintah daerah, baik ke Pemkab Deliserdang maupun ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut). Akan tetapi, tidak pernah ada realisasi maupun respons terkait pengaduan tersebut. Jadi masyarakat petani Simalingkar dan Mencirim nekat melaksanakan aksi ini dengan harapan, Presiden RI dapat menyelesaikan konflik tanah ini dengan memberikan redistribusi tanah untuk masyarakat petani yang telah puluhan tahun memanfaatkan area yang saat ini digusur dan dikuasai pihak PTPN II.
Aris menjelaskan, peserta aksi jalan kaki ini diikuti sekitar 150 orang petani terdiri dari berbagai usia, bahkan ada yang telah berusia 70 tahun. Meski demikian, karena ini kemauan petani sendiri dan berharap konflik ini dapat selesai, sehingga mereka dengan penuh semangat melaksanakannya.
“Harapan kami, presiden dapat menyelesaikan permasalahan ini. Kalau kemudian ini tidak terselesaikan juga, kami bertekad tidak akan kembali ke Sumut. Itu tekad kami, karena kami pikir sudah tidak ada lagi cara lain, kecuali negara hadir, dalam hal ini presiden, turut serta menyelesaikannya,” tegas Aris.
Aris juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sergai dan jajaran, khususnya kepada bupati dan Kapolres Sergai yang telah memfasilitasi penginapan dan menjamu mereka dengan baik.
“Dalam melanjutkan aksi jalan kaki ini, banyak kabupaten/kota, bahkan provinsi yang akan dilintasi untuk sampai ke Jakarta. Kami berharap, kabupaten kota tersebut memiliki bupati seperti Bupati Sergai yang sangat merakyat dan peka terhadap apa yang dirasakan para petani,” harapnya
Bupati Sergai, Ir H Soekirman melalui whatsapp mengungkapkan dirinya berinisiatif memfasilitasi para petani menginap di rumah dinas atas rasa kemanusiaan, mengingat hari sudah malam dan para petani sudah seharian berjalan kaki. Apalagi, banyak di antara para petani tersebut yang sudah berusia lanjut yang tentunya membutuhkan istirahat yang nyaman agar dapat melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
“Selaku anak petani, saya melakukan ini atas dasar rasa kemanusiaan. Dan selaku warga Indonesia yang ber-Pancasila, kita harus mengamalkan sila kemanusiaan. Apa kata dunia kalau ada warga negara Indonesia lintas di kabupaten kita terlunta-lunta di pinggir jalan, apalagi kita tahu mereka sedang mencari sila ke-5 yakni keadilan sosial,” ungkap Soekirman sembari menambahkan, sebelumnya dirinya juga telah berkoordinasi dengan Kapolres Sergai dalam memfasilitasi penginapan para petani tersebut.
“Bahkan Pak Kapolres turut membantu dengan memfasilitasi kenderaan untuk menjemput para petani agar tidak kemalaman jalan kaki dari Perbaungan ke Seirampah,” tegas Soekirman. (*)
Penulis: Rimpun H Sihombing | Editor: bantors@hariansib.com
Sumber teks & foto: https://hariansib.com/Berita-Terkini/Atas-Rasa-Kemanusiaan–Soekirman-Fasilitasi-Petani-Simalingkar-dan-Mencirim-Menginap-di-Rumah-Dinas-Bupati-Sergai?fbclid=IwAR2L6nUe4GOKzy-JaXKPC2UJ3HdyL0yCysIik0SKt4iU4X0-UrEZdGqzyNc