Jakarta – Pemerintah menargetkan pembangunan 14 kawasan industri baru hingga 2019 yang tersebar di luar Pulau Jawa, salah satunya kawasan Industri Konawe di Sulawesi Tenggara.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan ada 500 hektar (ha) lahan pertanian yang terkena dampak dari pembangunan kawasan industri seluas 5.500 hektar tersebut.
Tapi, tak perlu khawatir karena menurut Amran akan ada lahan pengganti.
“Ini ada urusan areal pertanian untuk daerah industri. Kamis selesaikan, solusinya gampang, katakan 500 hektar kita gantikan bangun sawah lain dan itu gratis dari pemerintah. Ya mungkin 500-1.000 hektar,” terang Amran ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/7/2017).
Terkait penggantian lahan pertanian yang masuk kawasan industri, akan dilakukan bersama dengan Pemda Sulawesi Tenggara.
“Ini rencana kawasan industri, dari sektor pertanian Insya Allah kami akan selesaikan dalam waktu singkat. Jadi di mana saja gantinya. Kami panggil Gubernurnya, kita carikan solusi,” ujar Amran.
Lahan pengganti sendiri, lanjutnya, akan dicarikan di tanah-tanah di bawah Kementerian Kehutanan yang bisa dipakai sebagai kawasan pertanian baru.
“Gampanglah, di sana kami koordinasi dengan Kementerian Kehutanan,” pungkas Amran.
Seperti diketahui, Kawasan Industri Konawe merupakan salah satu dari 14 kawasan industri baru yang dibangun di luar Pulau Jawa. Pembangunan 14 kawasan industri ini ditargetkan bisa membuka lapangan kerja baru bagi 1.024.339 tenaga kerja.
Sebanyak 7 kawasan industri di kawasan barat dan 7 di kawasan Indonesia timur. Diharapkan dengan terbangunnya 14 kawasan industri nanti dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di masing-masing daerah.
Kawasan Industri Konawe tersebut untuk industri feronikel, serta diperkirakan akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 18.200 tenaga kerja. (idr/hns)
Sumber: https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3550090/bangun-kawasan-industri-konawe-ini-dampaknya-ke-500-ha-sawah